Merambah Zona Baru Pemikiran Muhammadiyah

Description

Pergerakan Islam saat ini menghadapi tantangan berat, termasuk dominasi kaum tua yang kuat dan kurangnya kepercayaan terhadap generasi muda, yang sebagian dinilai belum memiliki kapabilitas kepemimpinan. Orientasi pragmatisme juga dominan, sementara idealisme mulai melemah. Banyak tokoh masih berfokus pada romantisme Islam klasik tanpa visi ke depan. Selain itu, hubungan antara generasi muda dan tua kurang harmonis, memperbesar jarak antara mereka. Dari sisi finansial, pergerakan Islam juga tertinggal dibandingkan gerakan lain akibat manajemen keuangan yang kurang optimal.

Tantangan lainnya mencakup media dakwah yang belum maksimal, kurangnya visi kebangsaan di sebagian kelompok, serta kesulitan mengintegrasikan perspektif HAM dan keislaman. Keterbatasan jaringan internasional, orientasi kapitalisme Islam, dan krisis figur publik semakin menambah kompleksitas pergerakan Islam. Dalam menghadapi ini, dibutuhkan pendekatan teoritis seperti moralitas Fazlur Rahman, serta pendekatan praktis seperti pengelolaan masjid sebagai pusat gerakan, penguatan ekonomi rakyat, dan penerapan nilai Islam inklusif.

Buku Merambah Zona Baru Pemikiran Muhammadiyah memetakan tantangan-tantangan ini serta menawarkan solusi bagi pengembangan Muhammadiyah di era modern. Solusi mencakup konsep tajdid (pembaruan) yang sesuai untuk posmodernisme, penguatan peran masjid, dan peningkatan etos dakwah Muhammadiyah. Buku ini menjadi referensi berharga bagi akademisi dan pegiat dakwah yang ingin mengembangkan pergerakan Islam yang lebih inklusif, responsif, dan relevan di ranah lokal maupun global.