Blog

PENGANTAR GEOLOGI BATUAN KARBONAT

Penulis
A. M. Imran

Kategori
Buku Ajar

ISBN
Dalam proses

Ukuran
15,5  x 23 cm

Halaman
xxiv + 203 hlm

Tahun Terbit
Januari 2023

Harga
Rp 85.000,-

Sinopsis buku

Batuan karbonat adalah salah satu jenis batuan sedimen yang menyusun kulit bumi. Batuan sedimen ini umumnya terdapat di permukaan bumi dan secara keseluruhan hanya 5% saja dari total volume kerak bumi. Volume batuan karbonat menyusun sekitar 19 – 22% dari total batuan sedimen tersebut. Batuan karbonat terdiri atas dua jenis yaitu batugamping (CaCO3) dan dolomit (CaMg(CO3)2). Walaupun tidak semuanya, batuan karbonat umumnya terbentuk dari sisa-sisa kehidupan laut dan/atau hasil presipitasi air melalui berbagai proses kimia dan biokimia. Karena umumnya terbentuk dari organisme maka dikenal bahwa “carbonate are “born”, not made. they result from biological and biochemical processes”.

Mineral utama penyusun batuan karbonat adalah aragonit (CaCO3), kalsit (CaCO3) dan dolomit (CaMg(CO3)2). Mineral karbonat tersebut kemudian membentuk komponen karbonat. Komponen penyusun batuan karbonat secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: a. Butiran (skeletal, non-skeletal), b. matrix dan c. semen. Komponen karbonat tersebut yang menyusun batuan karbonat. Berdasarkan kandungan komponennya, secara umum klasifikasi batuan karbonat didasarkan pada klasifikasi Dunham (1962) dan Folk (1962).

Lingkungan pengendapan batuan karbonat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar yaitu: lingkungan pengendapan darat umumnya danau, lingkungan pengendapan transisi, lingkungan pengendapan laut dangkal termasuk terumbu serta lingkungan pengendapan laut dalam yang terdiri atas lereng benua (continental slope), tinggian benua (continental rise) dan cekungan laut dalam (basin). Lingkungan pengendapan tersebut membentuk fasies yang berbeda-beda. Khusus untuk batugamping Selayar tersusun oleh 4 fasies yaitu 1) lower Late Miocene, 2) upper Late Miocene to Early Pliocene, 3) Late Pliocene and 4) Pleistocene. Fasies ini merefleksikan fasies berumur tua ke muda yang membentang dari utara (Tiro area)  ke selatan (Bira area) secara berturut-turut.

Batuan karbonat yang tersusun oleh mineral-mineral metastabil, maka mudah mengalami diagenesis atau perubahan, baik di laut maupun ketika tersingkap di permukaan bumi. Sejarah diagenesis batugamping Selayar dimulai sejak perkembangannya pada lingkungan laut dangkal (marine digenetic environment), kemudian terangkat pada lingkungan darat dan mengalami diagenesis lanjut pada meteoric vadose environment dan meteoric phreatic environment. Nilai strategis kawasan karst adalah nilai ilmiah dari berbagai disiplin ilmu, nilai budaya, lingkungan, ekonomi dan wisata alam.

Write a comment